TKA Jadi Syarat SNBP 2026 di ITB, Apakah Nilai Rapor Masih Penting?
“Assessment should measure what truly matters, not just what’s easy to count.”— Andreas Schleicher, OECD Education Director
Kalau kamu siswa kelas 11 atau 12 SMA, atau orang tua yang lagi ngikutin info kuliah anak…
satu topik ini kemungkinan besar bikin kamu berhenti scroll:
“ITB pakai nilai TKA di SNBP 2026.”
Langsung muncul banyak pertanyaan di kepala, kan?
👉 Apakah SNBP jadi makin sulit?
👉 Nilai rapor masih penting nggak?
👉 TKA itu bobotnya gede atau cuma formalitas?
Tenang. Jangan buru-buru panik dulu 😅
Di artikel ini, kita bahas pelan-pelan, runtut, dan jujur, biar kamu benar-benar paham arah kebijakan ini—bukan cuma ikut tegang karena judul berita.
Apa Itu TKA dan Kenapa Mulai Dipakai di SNBP?
Tes Kemampuan Akademik (TKA) adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan dasar akademik siswa secara lebih objektif.
Bukan hafalan semata, tapi kemampuan berpikir, logika, dan pemahaman konsep.
Nah, di SNBP 2026, TKA tidak berdiri sendiri.
Ia hadir sebagai pelengkap, bukan pengganti nilai rapor.
Kenapa perlu pelengkap?
Karena faktanya, nilai rapor:
- Bisa sangat bervariasi antar sekolah
- Dipengaruhi standar penilaian yang berbeda
- Kadang sulit dibandingkan secara adil
Di sinilah TKA mulai dilibatkan.
ITB Angkat Bicara: TKA sebagai “Validator” Nilai Rapor
Salah satu kampus yang sudah menyampaikan sikapnya adalah Institut Teknologi Bandung.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Irwan Meilano, menyebutkan bahwa TKA lebih tepat digunakan sebagai validator.
Bahasa manusianya gini 👇
TKA dipakai untuk:
- Mengecek kewajaran nilai rapor
- Melihat konsistensi prestasi akademik siswa
- Membantu kampus membaca potensi secara lebih adil
Bukan buat “menghukum” siswa, tapi buat menyempurnakan penilaian.
Mind Reading Dulu: “Berarti Nilai Rapor Jadi Nggak Penting?”
Jawaban singkatnya: SALAH BESAR.
Nilai rapor tetap jadi fondasi utama SNBP.
TKA hanya membantu memberikan konteks.
Contoh sederhananya:
- Nilai rapor tinggi + TKA sejalan → makin kuat
- Nilai rapor biasa + TKA bagus → potensi tetap terbaca
- Nilai rapor tinggi tapi TKA jomplang → kampus jadi lebih hati-hati
Jadi SNBP tidak berubah jadi tes murni, tapi jadi penilaian yang lebih berlapis.
Bagaimana Pembobotan Nilai Rapor dan TKA?
Nah, ini bagian yang paling sering ditanya…
dan jujur aja: belum ditentukan secara final.
ITB menyampaikan bahwa:
- Pembobotan masih menunggu arahan kementerian
- ITB ingin melihat dulu data nilai TKA pendaftar
- Penentuan bobot akan dilakukan setelah analisis data
Ini langkah yang cukup logis.
Daripada asal pasang angka, lebih aman berdasarkan data nyata.
Jadi kalau kamu nanya:
“TKA bobotnya 30%? 40%?”
Jawabannya: belum ada angka resmi.
Resmi: TKA Jadi Syarat SNBP 2026 di ITB
Satu hal yang sudah pasti:
👉 TKA 2025 resmi menjadi salah satu syarat SNBP 2026 di ITB.
Di laman resmi penerimaan mahasiswa baru ITB dijelaskan bahwa penilaian SNBP mencakup:
- Nilai rapor
- Nilai TKA tingkat SMA
Artinya, siswa yang ingin mendaftar SNBP ke ITB perlu memperhatikan keduanya.
Apakah Penilaian SNBP Jadi Lebih Ketat?
Jawaban jujurnya: lebih selektif, tapi juga lebih adil.
Kenapa lebih adil?
- Siswa dari sekolah non-favorit punya penguat objektif
- Kampus bisa membaca potensi, bukan cuma angka mentah
- Risiko bias nilai bisa ditekan
Jadi ini bukan soal “dipersulit”, tapi diperdalam.
Selain TKA dan Rapor, Apa Lagi yang Dinilai?
SNBP tetap seleksi berbasis prestasi menyeluruh.
ITB masih mempertimbangkan:
- Prestasi akademik
- Prestasi non-akademik
- Portofolio (khusus prodi seni rupa)
Artinya, siswa berprestasi di luar kelas tetap punya peluang.
Pilihan Fakultas Banyak, Prodi Ditentukan Belakangan
Pada SNBP 2026:
- Calon mahasiswa bisa memilih hingga 24 fakultas/sekolah/rumpun
- Termasuk rumpun keilmuan dan kampus Cirebon
Yang menarik:
👉 Penjurusan ke program studi dilakukan setelah semester pertama.
Ini memberi waktu adaptasi, eksplorasi, dan pematangan pilihan.
Jadi, Siswa Harus Persiapan Seperti Apa?
Daripada panik, mending fokus ke hal yang bisa dikontrol 👇
1. Jaga konsistensi nilai rapor
Bukan cuma naik-turun drastis.
2. Pahami konsep, bukan hafalan
Karena TKA menguji cara berpikir.
3. Bangun portofolio & prestasi
Terutama buat prodi tertentu.
4. Jaga mental
SNBP itu seleksi, bukan penentu nilai hidup.
Kesimpulan: TKA Bukan Musuh, Tapi Alat Baca Potensi
Kebijakan TKA di SNBP 2026—khususnya di ITB—menunjukkan satu arah besar:
👉 seleksi makin objektif dan berlapis.
Nilai rapor tetap penting.
TKA hadir sebagai penguat, bukan pengganti.
Buat siswa: fokus belajar konsisten.
Buat orang tua: dampingi dengan tenang.
Karena pada akhirnya, kampus tidak mencari yang paling sempurna,
tapi yang paling siap berkembang.
